Latar belakang perang padri

Jawaban:

Perang Padri merupakan perang yang terjadi di daerah Sumatera Barat. Perang ini melahirkan salah satu tokoh pahlawan nasional yang beranam Tuanku Imam Bonjol.

Pembahasan

Sebelum mengetahui latar belakang Perang Padri, yuk belajar mengenai apa sih Perang Padri itu!

Perang Padri diawali adanya gerakan kaum padri untuk memurnikan ajaran agama Islam di Minangkabau, Sumatera Barat. Terdapat dua pendapat mengenai pemberian nama Perang Padri, yaitu:

Adapun asal nama Padri ada dua pendapat yaitu:

  1. Berasal dari kata Pedir atau Pideri yang merupakan kota kecil di pantai barat Sumatera Utara.
  2. Berasal dari bahasa Portugis, Padre atau bahasa Belanda, di Vader yang berarti Bapa atau Pendeta, sehingga Padri berarti pendeta.

Anggapan kedua merupakan anggapan yang lebih sesuai karena pada kenyataannya Perang Padri merupakan perang antara kaum  padri/kaum putih atau golongan agama melawan kaum hitam/kaum adat dan Belanda. Perang Padri tersebut dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol yang didukung oleh tokoh-tokoh dari kaum padri lainnya seperti Tuanku Nan Renceh, Tuanku Kota Tua, Tuanku Mensiangan, Tuanku Pasaman, Tuanku Tambusi, dan Tuanku Imam.

Latar belakang terjadinya perang Padri adalah:

  1. Terjadinya pertentangan antara kaum padri dan kaum adat.
  2. Adanya keberpihakan Belanda dengan membantu kaum adat.

Dalam masyarakat Minangkabau terdapat dua golongan yaitu kaum Padri dan kaum Adat. Kaum Adat adalah golongan yang mempunyai kebiasaan buruk yaitu menyabung ayam, berjudi, minum-minuman keras, dan lain lain. Sedangkan kaum Padri adalah golongan yang berusahan untuk mengadakan pembaruan untuk memurnikan ajaran Islam.

Gerakan Padri di Sumatera Barat, diawali dengan kedatangan tiga orang Minangkabau yang telah menyelesaikan ibadah haji di Mekkah pada tahun 1803. Ketiga haji tersebut adalah Haji Miskin, Haji Sumanik, dan Haji Piabangyang ingin membawa perubahan baru dalam masyarakat Minangkabau dan menghentikan kebiasaan burung Kaum Adat Minangkabau yang dianggap telah menyimpang dari ajaran agama Islam.  Perubahan untuk menghentikan kebiasaan kurang baik seperti meminum minuman keras, berjudi, dan menyabung ayam mendapatkan tentangan dari Kaum Adat yang kemudian menyebabkan terjadinya Perang Padri.

Gerakan Padri ini bertujuan untuk membersihkan kehidupan agama Islam dari pengaruh-pengaruh kebudayaan dan adat istiadat setempat yang dianggap telah menyalahi dan tidak sesuai dengan ajaran agama Islam. Gerakan Padri ini kemudian dikenal sebagai Gerakan Wahabi. Kaum adat yang menentang Gerakan Padri pun mengadakan perlawanan yang dipimpin oleh Datuk Sati sehingga terjadi perang saudara. Perang saudara ini berawal di Kota Lawas yang kemudian menjalar ke kota-kota lainnya seperti Bonjol, Tanah Datar, dan Alahan Panjang. Perang saudara ini kemudian berkembang menjadi Perang Padri karena kaum adat meminta bantuan kepada Belanda untuk menghadapi kaum Padri.

Bagikan Jawaban

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *